Selasa, 23 November 2010

Kebutuhan Middleware

Pengertian middleware didefinisikan sebagai sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer – layer TCP/IP . Selain itu juga dapat diartikan sebagai teknologi yang mengintegrasikan dua atau lebih software aplikasi atau lapisan antara sistem operasi dan aplikasi untuk memungkinkan pertukaran data. Fungsi dari middlewareadalah sebagai berikut:
1. Menyediakan lingkungan pemrograman aplilasi sederhana yang menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada sistem operasi .
2. Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
3. Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security, database, user interface, dan system administration.
Contoh middleware:
Ø Java’s: Remote Procedure Call
Ø Object Management Group’s: Common Object Request Broker Architecture (CORBA)
Ø Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model), Also .NET Remoting

Database middleware yang paling umum digunakan adalah ODBC (Open DataBase Connectivity). Keterbatasan ODBC adalah bahwa middleware ini didisain untuk bekerja pada tipe penyimpanan relational database. Database middleware yang lain, yang merupakan superset daripada ODBC adalah OLEDB. OLEDB bisa mengakses hampir segala macam bentuk database, kelebihan yang lain dari OLEDB adalah dia didisain dengan konsep obyek komponen (Component Object Model) yang mengandalkan object-oriented computing dan menjadi salah satu trend di dunia komputasi.
Beberapa produk database middleware yang bisa disebutkan di sini adalah Oracle’s DB Integrator (previously DIGITAL’s DB Integrator), Sybase’s Omni CONNECT, and International Software Group’s Navigator. Kelebihan dari produk-produk ini dibandingkan dengan standard seperti ODBC dan OLEDB adalah performance, yang sangat sulit dimiliki oleh suatu produk yang mengacu pada standar.

Middleware pada Televisi Digital
Perkembangan teknologi memasuki era konvergensi, penyatuan teknologi dalam satu perangkat menjadi sebuah tuntutan. Hal ini akan memberikan kemudahan bagi para pemakai dalam memanfaatkan teknologi hanya dalam satu gengaman. Semua itu dimungkinkan karena ada kesamaan data yang diolah yaitu data digital.

Seiiring dengan perkembangan konvergensi teknologi, teknologi audio visual juga memasuki era digital. Pada beberapa dasawarsa yang lalu teknologi audio visual khusus televisi masih memanfaatkan teknologi tabung dalam menampilkan gambar yang ditangkap dan masih menggunakan teknologi gambar hitam putih. Memasuki era 80-an teknologi televisi berwarna menggeser televisi hitam putih. Bentuk televisi juga mengalami perubahan yang cukup signifikan. Inovasi yang dilakukan para pabrikan televisi yang tergabung dalam konsorsium, seperti MPEG, mendefinisikan bahwa teknologi audio video terbagi menjadi beberapa tingkatan, hal ini tentunya akan ditentukan seiring dengan pencapaian teknologi yang ada.

Teknologi digital menjadi sebuah solusi untuk mengatasi teknologi analog yang selama ini ada. Kompresi MPEG1 menjadi format standar teknologi digital tahap awal yang diikuti dengan kompresi yang lebih mutakhir. Untuk mendukung itu semua teknologi televisi pelan tapi pasti akan mengadopsi teknologi digital atau menjadi televisi digital. Televisi digital memberikan memberikan ruang lebih luas dibanding analog, karena dapat dilakukan penyatuan teknologi atau konvergensi dengan data yang lain. Teknologi televisi digital akan mengubah secara drastis dalam menikmati televisi dan mengakses informasi. Acara televisi akan dintegrasikan dengan informasi yang ditampilkan dalam layar yang sama, dan penonton akan dapat menonton atau memilih tayangan yang diinginkan bahkan meminta sebuah tayangan tertentu yang belum pernah ditonton (video on demand). Untuk memungkinkan hal itu semua dibutuhkan sebuah middlewares sebagai perantara antara perangkat keras dengan perangkat lunak yang digunakan dalam televisi digital.

Middleware adalah perangkat lunak komputer yang menghubungkan komponen perangkat lunak atau beberapa orang dan aplikasi mereka. Perangkat lunak ini terdiri dari satu set layanan yang memungkinkan banyak proses yang berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi. Teknologi ini berkembang untuk menyediakan interoperabilitas dalam mendukung dan menyederhanakan pendistribusian aplikasi yang kompleks. Seperti server web, server aplikasi, dan alat-alat serupa yang mendukung pengembangan aplikasi dan pengiriman.

Middleware berfungsi sebagai perantara antara perangkat keras dengan perangkat lunak dan memungkinkan membuat proses yang lebih konten-konten yang interaktif. Dengan ada nya middleware, penyatuan beberapa proses dapat dilakukan. Jika diaplikasikan dalam sebuah layanan siaran televisi, maka siaran televisi dapat dinikmati dengan lebih bebas dan interaktif.

Pada era televisi digital, peranan middleware sangat penting karena proses interaktif ditangani oleh bagian ini. Middleware merupakan lapisan software atau dapat juga sebagai sistem operasi yang ada dalam STB. Dengan menggunakan middleware dimungkinkan menulis aplikasi yang komplek. Middleware berjalan diantara sistem operasi (device driver) dan aplikasi, atau secara harafiah berada ditengah dari tumpukan perangkat lunak.

Pada gambar diatas posisi middleware memungkinkan ada portabilitas antara perangkat keras dan sistem operasi sehingga aplikasi dapat berjalan pada platform middleware yang telah dihubungkan, selain itu para pengembang aplikasi tidak perlu mempertimbangkan sistem operasi/perangat keras pada setiap aplikasi STB yang akan digunakan. Pihak ketiga lebih mudah untuk mengembangkan aplikasi yang didukung oleh middleware.

Jenis-jenis middleware :
1. Proprietary Middleware – biasanya didesain untuk suatu perusahaan dan berlisensi dengan perusahaan STB serta biasanya digunakan untuk televise berbayar. Contohnya OpenTV Core (OpenTV) yang digunakan oleh Microsoft, MediaHighway (Canal+), Microsoft TV, Liberated, PowerTV dan NDS Core (NDS).
2. Open Middleware – distandarisasikan secara industri dan dapat diimplementasi oleh siapapun dengan biaya lisensi yang murah serta pada umumnya digunakan oleh penyedia jasa televisi gratis. Siaran televisi yang mengaplikasikan open middleware biasa dipancarkan secara terestrial (memanfaatkan antena televisi untuk menangkap siaran televisi digital). Contoh Open Middleware seperti MHEG, DAVIC (MHEG+Java), MHP (DVB, standar industri siaran), OCAP (digunakan untuk saluran kabel di US dan berbasis MHP), ACAP (ATSC berbasis MHP), ARIB B23 dan JavaTV.

Middleware memberikan layanan seperti :

 Sebua model aplikasi
 dekoder MPEG yang dapat membaca berbagai jenis kompresi data MPEG
 tampilan grafis yang prima
 layanan mengakses informasi karena dalam satu layar dapat disatukan beberapa aplikasi sekaligus
 menerima alat masukkan seperti keyboard
 Layanan TCP/IP menggunakan modem/broadband dan dapat diimplementasikan untuk IPTV, siaran televisi berbasis internet.
 Manajemen memori
 Lingkungan pengembangan perangkat lunak, biasanya menggunakan C++ atau Java, atau bahasa pemrograman lain dan HTML.
 Browsing dan akses internet akses.

Permasalahan yang sering timbul pada middleware tertutup
Terlalu banyak perbedaan vendor middleware sehingga pasar berbeda menggunakan middleware yang berbeda pula, isi harus di dibangun berulang-ulang untuk konsumen yang berbeda, isi tidak dapat dijual kembali dan biaya pembelian lisensi yang terlalu mahal.

Tantangan ke depan
Teknologi akan dapat dinikmati oleh banyak orang jika didukung oleh pasar, hal inilah yang menjadi alasan kenapa standar terbuka lebih popular sehingga STB dapat berkembang seperti video cassete. Inovasi baru yang memungkinkan interaksi antara penonton dan penyedia konten, serta penyatuan antara konten dengan informasi yang dipancarkan secara bersamaan dengan siaran televisi digital. Dukungan industri sangat penting agar konten menjadi lebih variatif sehingga terbuka peluang bisnis yang menjanjikan.

Televisi Digital di Indonesia
Siaran televisi digital sudah mulai diterapkan diberbagai negara, ada sudah menerapkan secara penuh maupun baru taraf uji coba. Dinegara-negara Eropa siaran televisi digital sudah banyak diterapkan sedangkan di Amerika tahun kemarin diterapkan secara penuh. Untuk Indonesia sekarang baru masuk taraf percobaan, dan dimulai oleh TVRI, RCTI serta beberapa stasiun televisi di daerah. Dampak dari diterapkannya siaran televisi digital akan menggeser secara langsung atau tidak langsung sistem pertelevisian di Indonesia. Mungkin masih cukup lama siaran televisi digital dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, karena ketersediaan dan kesiapaan infrastruktur yang mendukung siaran televisi ini.
Pengimplementasian teknologi siaran televisi digital menuntut middleware yang dapat memenuhi tuntutan penyedia konten siaran. Disamping itu kesiapan penikmat siaran televisi dalam menyikapi bergesernya teknologi yang mau tidak mau harus menyesuaikan perangkat televisi yang mendukung siaran televisi digital. Middleware bersistem terbuka mempunyai peluang untuk memenuhi kebutuhan penyedia konten dan penyelenggara siaran televisi digital.

Sumber: http://bluewarrior.wordpress.com/2009/11/29/middleware/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar